Outdoor
Fashion
Life-Style

Follow this blog with bloglovin

More News

Pentingnya Literasi Dalam Penyelesaian Konflik Bersama Kumparan



Development is an individual's progress from a state "a" to a state "b" in which he or she is better of socially, economically and culturally. (private provider staff dalam Nordveit, 2009).
Perkembangan merupakan suatu proses individu dari suatu keadaan "a" menuju keadaan "b" yang dimana ia menjadi lebih baik dari segi sosial, ekonomi dan kultural", sebuah kutipan eksplisit dari seorang ilmuan yang dapat dijadikan acuan dalam melahirkan individu "terkontrol" ditengah masyarakat dalam menangani konflik horizontal di Indonesia.

Indonesia dengan berbagai latar belakang sosiokultural menjadikannya negeri dengan potensi "konflik" yang amat besar yang dapat mengganggu persatuan bangsa. Telah banyak upaya yang telah dilakukan dalam menjaga persatuan ini, namun masih sering saja kita menemukan konflik horizontal tetap terjadi ditengah masyarakat. Terdapat beragam alasan dibalik pergesekan tersebut, mulai dari hal sepele seperti percintaan, candaan, gaya hidup, hingga hal-hal krusial ditengah masyarakat seperti intoleransi suku, agama, bahkan konflik juga masuk ke dalam tatanan privat keluarga sekalipun.

Konflik yang sering terjadi disekitar kita bukanlah sebuah fenomena baru. Faktanya sejak beratus tahun lalu dunia telah dipenuhi dengan konflik berdarah, genosida, penjajahan, dan tindakan brutal lainnya. Namun, sebuah pertanyaan besar haruslah kita lahirkan didalam benak kita. Dimanakah  konflik global tersebut saat ini? 

Mewujudkan masyarakat madani atau ideal membutuhkan curahan pikiran dan fisik yang besar secara total. Psikologi individu sebagai subjek utama dalam konflik, memegang peranan penting akan mulai atau berakhirnya sebuah konflik. Mengontrol psikologi tersebut bukanlah perkara mudah. Terdapat latar belakang yang abstrak yang mampu memengaruhi psikologi manusia. Hal ini disebabkan banyaknya faktor yang mewarnai penilaian realitas seseorang terhadap suatu masalah yang menyebabkan lahirnya tidakan ideal (beradab dan berakhlak) ataupun brutal yang mampu membawa konflik disekitarnya.

Meskipun demikian, masih terdapat celah yang dapat direkayasa sedemikian rupa agar seseorang mampu menilai realitas secara ideal. Franz Kavka pernah berkata bahwa, "buku merupakan sebuah kapak yang dimana kita gunakan untuk menghancurkan lautan beku diantara kita". Metafora ini bermakna bahwa ilmu mampu membuka pemikiran konservatif seseorang dalam menilai realita yang ada. Agar mampu bertindak ideal, seseorang haruslah memiliki daya dalam menilai sesuatu. Bersama daya tersebut, hal-hal abstrak yang melatarbelakangi seseorang mampu dikontrol sedemikian rupa dan diarahkan kepada jalan yang semestinya. Bateson & Paul (2000) dalam bukunya bertajuk How Biology and Psychology Shape Human Behavior menegaskan, merupakan hal yang jelas bahwa pengalaman, keilmuan dan kultural memegang peranan penting pada cara seseorang berperilaku, walaupun dilahirkan dengan genetik yang berbeda.

Bersama dengan hal ini, kita sadari pentingnya ilmu bahwa dalam mewujudkan masyarakat ideal maka dibutuhkan individu-individu yang memiliki daya dalam menilai realita disekitarnya. Daya tersebut hanya dapat ditingkatkan dengan asupan ilmu atau informasi bermanfaat. Penambahan daya menilai seseorang nantinya dapat menjadi bekal dalam mewujudkan tatanan masyarakat yang beradab dan berakhlak yang pada akhirnya mampu mereduksi bahkan mengeliminasi beragam potensi konflik disekitarnya.

Literasi menyadarkan, membesarkan, mendukung dan meningkatkan rasa kemanusiaan dengan cara yang hampir tidak ada lagi yang bisa sepertinya. (Gioia, 2006).

Oleh karenanya, pendidikan menjadi salah satu ujung tombak yang dapat digunakan dalam memerangi konflik ditengah masyarakat. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menemukan rantai hubungan antara kekayaan keilmuan (literasi) seseorang terhadap psikologi yang tergambarkan pada perilakunya.  Membangun literasi bukan hanya berinvestasi masa depan dengan generasi muda, namun juga sebagai solusi bagi generasi saat ini yang memegang peranan krusial ditengah masyarakat.

Literasi amatlah penting untuk digaungkan ditengah-tengah masyarakat indonesia secara umum yang dengannya mampu menjadi faktor "pengontrol" perilaku individu dalam bermasyarakat. Banyak sumber yang bertebaran disekitar kita dalam rangka memperkaya informasi sebagai ilmu yang mampu menambah daya personal dalam menilai dan memandang sesuatu. Mempersiapkan generasi muda saat ini dinilai amat penting bagi penyelesaian konflik dimasa mendatang. Anak-anak mendapat manfaat dari memiliki buku di rumah. Lebih banyak belajar lingkungan rumah mendukung perkembangan kognitif anak dan kemudian kesejahteraan sebagai orang dewasa. Hal tersebut merupakan sebuah investasi penting bagi bangsa ini bagi beragam persoalan yang kita temui disekitar masyarakat.

Kumparan sebagai salah satu platform informatif merupakan wujud dari kepedulian dalam membangun literasi masyarakat. Sajian fakta informatif dan menarik menjadi ciri khasnya. Memperkaya diri dengan informasi bersama kumparan dapat dijadikan pilihan tepat bagi kita semua agar dapat menambah daya dalam menilai realita disekitar kita, yang dengannya mampu menjadikan diri kita beradab dan berakhlak sesuai dengan tuntutan pancasila dan pada akhirnya berperan penting dalam mewujudkan masyarakat yang madani dan berperadaban. 

Beragam kemudahan telah kita temui dalam mengakses informasi dari kumparan. Sajian informatif yang gratis, kemudahan akses, bahasa yang mudah dimengerti menjadi ketertarikan khas bagi platform ini. Mari kita berusaha menjadi individu yang beradab dan berakhlak dengan menambah wawasan, literasi dan informasi dan bersama kita wujudkan Indonesia yang bebas dari konflik.

#TenanguntukMenang #BerkahNulisdiRumah

Sumber Rujukan:

Kumparan.com

Bateson P, Paul M. 2000. How Biology and Psychology Shape Human Behavior. New York: Touchstone.

Nordtveit BH. 2009. Constructing Development: Civil Society and Literacy in a Time of Globalization. Hong Kong: Springer.

Ross CM. 2017. Summer Reading Lists: The Importance of Reading. BAOJ Neurology. 3(3): 40.

Gioia D. 2006. On The Importance of Reading. The Commonwealth. http://utk.mx1.instituteofreadingdevelopment.com/documents/on-the-importance-of-reading.pdf [Diakses 12 Mei 2020].


Teori-Teori Belajar

Discovery dan Inquiry-Based Learning

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar (Syaiful Sagala, 2005 dalam Indrawati dan Wawan Setiawan, 2009).

Teori Pembelajaran

Kognitivistik

1.      Kognivistik Sebagai Pandangan Baru dalam Psikologi Pendidikan

Manusia merupakan makhluk yang sangat kompleks luar maupun dalam, dengan artian dalam merespon sesuatu manusia melibatkan bukan hanya faktor-faktor eksternal melainkan perpaduan antara faktor eksternal dan faktor dalam (kognisi) yang terus berkembang seiring bertambahnya. Dalam perpaduannya, faktor kognisi lebih berperan dan sangat bergantung pada insight (pemahaman mendalam akan sesuatu). Insight akan berkembang seiring dengan bertambahnya usia serta pengalaman seseorang sehingga kasus demi kasus yang telah dihadapinya akan terhubung satu dengan yang lainnya membentuk suatu hubungan yang kompleks (Winataputra, 2007).

Materi Katabolisme

KATABOLISME

Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirasi aerob. Apabila proses tersebut berlangsung pada lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut respirasi anaerob (contohnya fermentasi). 

Materi Anabolisme

ANABOLISME


Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk. 

Materi Metabolisme dan Enzim

METABOLISME

1. Pengantar

Tubuh makhluk hidup layaknya sebuah mesin, di dalamnya terjadi proses-proses yang sangat kompleks. Berbeda dengan mesin yang menjalankan prosesnya secara mekanis, mengubah bahan bakar menjadi energi gerak atau listrik. Pada makhluk hidup, proses tersebut terjadi dengan melibatkan semua reaksi-reaksi kimia dan terjadi dalam tubuh makhluk hidup, proses tersebut dapat berupa proses penyusunan energi ataupun proses pembongkaran energi. Proses ini dikenal dengan nama metabolisme.
Tabel Pengamatan Aktifitas Faktor Fotosintesis
Dasar Teori Aktifitas Fotosintesis
                                                                                                                                                                                                                                            


Fotosintesis sudah akrab kita dengar. Pada dasarnya, fotosintesis merupakan proses penyusunan karbohidrat atau zat gula dengan menggunakan energi matahari. Matahari sebagai sumber energi utama bagi kehidupan di Bumi. Namun tidak semua organisme mampu secara langsung menggunakannya. Hanya golongan tumbuhan dan beberapa jenis bakteri saja yang mampu menyerap energi matahari dan memanfaatkannya untuk fotosintesis.
Tabel Pengamatan Aktifitas Respirasi Aerob
Dasar Teori Aktifitas Respirasi Aerob
                                                                                                                                                                                                                                                     
Respirasi secara umum dibagi menjadi 2, yakni respirasi aerob dan anaerob. Secara umum, respirasi aerob merupakan proses oksidasi senyawa kompleks dengan menggunakan oksigen sebagai akseptor utama (pada rantai transfer elektron). Sedangkan, respirasi anaerob tidak menggunakan oksigen sebagai akseptor utama elektron.
Tabel Pengamatan Aktifitas Amilase-Selulase