Berkah nulis di rumah,

Pentingnya Literasi Dalam Penyelesaian Konflik Bersama Kumparan

May 12, 2020 Khairil Asnan Haedar 0 Comments



Development is an individual's progress from a state "a" to a state "b" in which he or she is better of socially, economically and culturally. (private provider staff dalam Nordveit, 2009).
Perkembangan merupakan suatu proses individu dari suatu keadaan "a" menuju keadaan "b" yang dimana ia menjadi lebih baik dari segi sosial, ekonomi dan kultural", sebuah kutipan eksplisit dari seorang ilmuan yang dapat dijadikan acuan dalam melahirkan individu "terkontrol" ditengah masyarakat dalam menangani konflik horizontal di Indonesia.

Indonesia dengan berbagai latar belakang sosiokultural menjadikannya negeri dengan potensi "konflik" yang amat besar yang dapat mengganggu persatuan bangsa. Telah banyak upaya yang telah dilakukan dalam menjaga persatuan ini, namun masih sering saja kita menemukan konflik horizontal tetap terjadi ditengah masyarakat. Terdapat beragam alasan dibalik pergesekan tersebut, mulai dari hal sepele seperti percintaan, candaan, gaya hidup, hingga hal-hal krusial ditengah masyarakat seperti intoleransi suku, agama, bahkan konflik juga masuk ke dalam tatanan privat keluarga sekalipun.

Konflik yang sering terjadi disekitar kita bukanlah sebuah fenomena baru. Faktanya sejak beratus tahun lalu dunia telah dipenuhi dengan konflik berdarah, genosida, penjajahan, dan tindakan brutal lainnya. Namun, sebuah pertanyaan besar haruslah kita lahirkan didalam benak kita. Dimanakah  konflik global tersebut saat ini? 

Mewujudkan masyarakat madani atau ideal membutuhkan curahan pikiran dan fisik yang besar secara total. Psikologi individu sebagai subjek utama dalam konflik, memegang peranan penting akan mulai atau berakhirnya sebuah konflik. Mengontrol psikologi tersebut bukanlah perkara mudah. Terdapat latar belakang yang abstrak yang mampu memengaruhi psikologi manusia. Hal ini disebabkan banyaknya faktor yang mewarnai penilaian realitas seseorang terhadap suatu masalah yang menyebabkan lahirnya tidakan ideal (beradab dan berakhlak) ataupun brutal yang mampu membawa konflik disekitarnya.

Meskipun demikian, masih terdapat celah yang dapat direkayasa sedemikian rupa agar seseorang mampu menilai realitas secara ideal. Franz Kavka pernah berkata bahwa, "buku merupakan sebuah kapak yang dimana kita gunakan untuk menghancurkan lautan beku diantara kita". Metafora ini bermakna bahwa ilmu mampu membuka pemikiran konservatif seseorang dalam menilai realita yang ada. Agar mampu bertindak ideal, seseorang haruslah memiliki daya dalam menilai sesuatu. Bersama daya tersebut, hal-hal abstrak yang melatarbelakangi seseorang mampu dikontrol sedemikian rupa dan diarahkan kepada jalan yang semestinya. Bateson & Paul (2000) dalam bukunya bertajuk How Biology and Psychology Shape Human Behavior menegaskan, merupakan hal yang jelas bahwa pengalaman, keilmuan dan kultural memegang peranan penting pada cara seseorang berperilaku, walaupun dilahirkan dengan genetik yang berbeda.

Bersama dengan hal ini, kita sadari pentingnya ilmu bahwa dalam mewujudkan masyarakat ideal maka dibutuhkan individu-individu yang memiliki daya dalam menilai realita disekitarnya. Daya tersebut hanya dapat ditingkatkan dengan asupan ilmu atau informasi bermanfaat. Penambahan daya menilai seseorang nantinya dapat menjadi bekal dalam mewujudkan tatanan masyarakat yang beradab dan berakhlak yang pada akhirnya mampu mereduksi bahkan mengeliminasi beragam potensi konflik disekitarnya.

Literasi menyadarkan, membesarkan, mendukung dan meningkatkan rasa kemanusiaan dengan cara yang hampir tidak ada lagi yang bisa sepertinya. (Gioia, 2006).

Oleh karenanya, pendidikan menjadi salah satu ujung tombak yang dapat digunakan dalam memerangi konflik ditengah masyarakat. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menemukan rantai hubungan antara kekayaan keilmuan (literasi) seseorang terhadap psikologi yang tergambarkan pada perilakunya.  Membangun literasi bukan hanya berinvestasi masa depan dengan generasi muda, namun juga sebagai solusi bagi generasi saat ini yang memegang peranan krusial ditengah masyarakat.

Literasi amatlah penting untuk digaungkan ditengah-tengah masyarakat indonesia secara umum yang dengannya mampu menjadi faktor "pengontrol" perilaku individu dalam bermasyarakat. Banyak sumber yang bertebaran disekitar kita dalam rangka memperkaya informasi sebagai ilmu yang mampu menambah daya personal dalam menilai dan memandang sesuatu. Mempersiapkan generasi muda saat ini dinilai amat penting bagi penyelesaian konflik dimasa mendatang. Anak-anak mendapat manfaat dari memiliki buku di rumah. Lebih banyak belajar lingkungan rumah mendukung perkembangan kognitif anak dan kemudian kesejahteraan sebagai orang dewasa. Hal tersebut merupakan sebuah investasi penting bagi bangsa ini bagi beragam persoalan yang kita temui disekitar masyarakat.

Kumparan sebagai salah satu platform informatif merupakan wujud dari kepedulian dalam membangun literasi masyarakat. Sajian fakta informatif dan menarik menjadi ciri khasnya. Memperkaya diri dengan informasi bersama kumparan dapat dijadikan pilihan tepat bagi kita semua agar dapat menambah daya dalam menilai realita disekitar kita, yang dengannya mampu menjadikan diri kita beradab dan berakhlak sesuai dengan tuntutan pancasila dan pada akhirnya berperan penting dalam mewujudkan masyarakat yang madani dan berperadaban. 

Beragam kemudahan telah kita temui dalam mengakses informasi dari kumparan. Sajian informatif yang gratis, kemudahan akses, bahasa yang mudah dimengerti menjadi ketertarikan khas bagi platform ini. Mari kita berusaha menjadi individu yang beradab dan berakhlak dengan menambah wawasan, literasi dan informasi dan bersama kita wujudkan Indonesia yang bebas dari konflik.

#TenanguntukMenang #BerkahNulisdiRumah

Sumber Rujukan:

Kumparan.com

Bateson P, Paul M. 2000. How Biology and Psychology Shape Human Behavior. New York: Touchstone.

Nordtveit BH. 2009. Constructing Development: Civil Society and Literacy in a Time of Globalization. Hong Kong: Springer.

Ross CM. 2017. Summer Reading Lists: The Importance of Reading. BAOJ Neurology. 3(3): 40.

Gioia D. 2006. On The Importance of Reading. The Commonwealth. http://utk.mx1.instituteofreadingdevelopment.com/documents/on-the-importance-of-reading.pdf [Diakses 12 Mei 2020].


0 comments: