Dasar Teori Aktifitas Amilase-Selulase
Dasar Teori
Nata de coco merupakan sebuah produk bioteknologi sederhana yang tersusun oleh selulosa. Produk ini berbahan dasar glukosa yang dirangkai menjadi polisakarida (selulosa) dengan ikatan β1-4. Produk ini dibuat oleh bakteri Acetobacter xylinum. Berikut ini gambar struktur kimiawi selulosa.
Permen merupakan produk makanan yang berbahan dasar gula. Produk ini umumnya disusun oleh maltosa (glukosa+glukosa). Maltosa tersusun atas glukosa yang teragkai oleh ikatan α1-4.
Maltosa tergolong disakarida (hanya 2 molekul monosakarida) dan selulosa tergolong polisakarida (lebih dari 2 molekul monosakarida). Pada dasarnya, penggolongan ini hanya didasarkan pada jumlah molekul yang terangkai, sehingga pada aktifitas ini keduanya dianggap sama.
Pada liur manusia mengandung enzim amilase. Enzim ini berfungsi untuk mempercepat pemotongan ikatan α pada makanan yang kita konsumsi, sehingga kita dapat mencerna glukosa yang telah terpotong-potong menjadi satuan molekul monosakarida. Berbeda dengan hewan pemamahbiak, mereka memiliki bakteri tertentu di dalam rumennya yang menghasilkan selulase, sehingga hewan tersebut dapat mencerna rerumputan (tersusun atas selulosa) dengan memotong ikatan β pada selulosa.
Keterangan: Hasil uji benedict berbeda dari nata de coco yang telah dibilas beberapa kali. Pembilasan bertujuan untuk menghilangkan bekas-bekas larutan glukosa yang direndamkan pada produk nata de coco yang dijual secara komersil.
Uji Benedict dalam Mendeteksi Glukosa
Pada tabung nomor 1 kemudian berturut-turut hingga nomor 5 dapat terlihat selulosa yang berwarna kecoklatan dan semakin memudar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa masih terdapat glukosa yang tersuspensi diantara lapisan selulosa tersebut. Akan tetapi, pada larutan tetap berwarna biru (disebabkan larutan benedict) disebabkan selulosa tidak terurai pada larutan suspensi (air).
0 comments: